Ketika orang mendengar kata 'orkestra', hal yang terlintas dalam benaknya kemungkinan besar adalah sekumpulan musisi mengenakantuxedo dan dipimpin seorang konduktor yang memainkan lagu-lagu 'serius' dan 'berat', yang satu lagu saja dapat memakan waktu 30 hingga 90 menit. Lalu bagaimana dengan orkestra pops? Orkestra yang membawakan lagu-lagu pop? Tidak juga demikian. Di satu sisi memang banyak orkestra besar di seluruh dunia yang mengikuti standar-standar atau tradisi baku klasik. Orkestra konvensional ini, atau dikenal dengan Orkestra Filharmonik atau Orkestra Simfoni, umumnya selalu menampilkan overtur, konserto dan simfoni yang dibawakan secara lengkap. Sebagai contoh antara lain, New York Philharmonic Orchestra,London Philharmonic Orchestra, dan Boston Symphony Orchestra.
Orkestra pops (pops orchestra) adalah sebutan untuk orkestra besar yang konfigurasi instrumentasinya sama seperti orkestra simfoni, namun repertoarnya lebih beragam. Tidak didominasi oleh overtur, konserto dan simfoni saja seperti layaknya pada orkestra filarmonik. Tetapi, juga menampilkan cuplikan opera dan Broadway musical serta musik film, lagu-lagu pop, tradisonal yang diaransemen secara simfonik, dan tentunya komposisi-komposisi klasik yang populer. Saat Little Message Shimphony Orchestra menampilkan musik klasik, Little Message Shimphony Orchestra tidak membawakannya secara "pop" dalam arti ada ketentuan tertulis maupun tak tertulis (di partitur) yang diubah, tetapi tetap membawakannya dengan apa adanya. Jadi, istilah "pops" di sini adalah pada seleksi atau pilihannya pada karya-karya klasik yang populer, bukan pada cara membawakannya yang tetap harus mematuhi partitur asli yang ditulis sang komponisnya. Orkestra pops yang terkemuka antara lain, Boston Pops Orchestra, dan Cincinnati Pops Orchestra di Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar